Jumat, 12 Agustus 2011

Marketing Strategy Philips

CEO  EXCHANGE PROGRAM
MARKETING STRATEGY (Philips CEO Gérard Kleisterlee)

By Yuliana Kurnia Dewi
MDP 2 PT. BANK BUKOPIN
Based on Ujang Sumarwan’s Marketing Class Lecture of Graduate Program of Management of Business Bogor Agricultural University 
(MB IPB)
  Buku Pemasaran Strategik



POSITIONING
Philips menggunakan strategi benefit positioning. Philips yang sebelumnya dikenal sebagai perusahaan yang “kolot” dan tidak trendi ingin merubah image dan memperkenalkan kepada orang banyak bahwa produk mereka kini  telah berinovasi, berteknologi modern dan berkualitas. Philips memperkenalkan slogan baru kepada konsumen, yaitu Sense and Simplicity. Slogan ini dirancang untuk menggambarkan  keuntungan produk yang mudah digunakan dan indah bentuknya (easy to use and easy in the eyes).

DIFERENSIASI
Philips melakukan diferensiasi produk baik dari segi jenisnya, design, features, dan performance. Saat ini Philips tidak hanya memproduksi lampu bohlam, tetapi juga  peralatan rumah tangga modern lainnya termasuk alat-alat modern untuk keperluan rumah sakit dan alat tersebut dirancang dengan kemudahan. Misalnya, seiring dengan perkembangan zaman Philips menciptakan diferensiasi produk yang cukup beragam yaitu: lampu yang bertahan sampai 10 tahun, handphone, membuat TV panel datar / TV Plasma, produk router nirkabel untuk keperluan rumah sakit yang memungkinkan dokter untuk merawat pasien dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih efisien (alat-alat medis), dan alat-alat keperluan rumah tangga lainnya dengan teknologi modern

PERSAINGAN
Philips sebagai perusahaan yang memproduksi barang berkualitas memiliki pesaing beberapa perusahaan lain yang juga memproduksi barang yang sejenis baik dari segi kualitas maupun dari segi harga (persaingan dengan sesama produsen yang sekelas maupun tidak sekelas). Misalnya, jika produk  lampu Philips dibandingkan dengan produk lampu buatan cina yang harganya jauh lebih murah, namun hanya bertahan 1000 jam, selain itu ada juga produk lampu  lainnya yang hanya mampu bertahan selama 3000 jam, sedangkan  lampu Philips dapat bertahan selama 10.000 jam, bahkan Philips menciptajkan lampu yang dapat bertahan sampai 10 tahun. Dalam persaingan dengan perusahaan lain Philips berusaha untuk menonjolkan sisi kualitas dalam setiap produknya, meskipun harganya relatif lebih mahal daripada produk lainnya.

SEGMENTING/TARGETING
Philips tidak membagi segmentasinya ke dalam kelas-kelas secara spesifik.Pasar Philips untuk produk-produk rumah tangganya adalah masyarakat umum di berbagai negara, sedangkan untuk alat-alat medis mereka membidik pasar rumah sakit dan klinik-klinik kesehatan di berbagai negara. Philips menargetkan bahwa produknya akan sukses di berbagai negara di dunia. Philips ingin produknya diterima dan dianggap sebagai produk lokal di suatu negara. Misalnya, jika kita pergi ke Brasil, orang berpikir Phillips adalah sebuah perusahaan Brasil karena Philips adalah merek yang sangat sangat terkenal di sana dan jika  pergi ke Spanyol, orang berpikir Phillips adalah perusahaan Spanyol.

PRODUCT STRATEGY
Philips terus melakukan inovasi pada produknya secara dynamically innovations dengan merubah produk secara signifikan dari produk yang berimage kolot menjadi produk-produk yang moderen. Dalam memproduksi produk barunya Philips memperhatikan betul sisi relative advantage, complexity, compatibility, trialability agar produknya selalu diterima baik oleh konsumen. Brand Strategy yang dilakukan perusahaan Philips adalah Family/Umbrella Brand dimana semua barang yang diproduksi baik bola lampu, alat rumah tangga sampai alat medis selalu menggunakan satu brand yaitu Philips yang sudah sangat dikenal selama ratusan tahun. Philips menonjolkan sisi modern life style with technology.

DISTRIBUTION STRATEGY
Philips memiliki jaringan yang luas hingga 60 negara di dunia, untuk mempertahankan dan memperluas jaringannya Philips menggunakan strategi distribusi:
·         Distribusi channel yang digunakan untuk produk lampu bohlam dan produk rumah tangga lainnya adalah tipe indirect channel dimana pabrik manufaktur mendistribusikan produknya ke wholesaler kemudian ke retailer dan selanjutnya sampai ke tangan konsumen dan produk didistribusikan ke semua outlet sehingga mudah diperoleh konsumen.
·         Tipe distribusi yang digunakan untuk produk medis adalah direct channel yang langsung disalurkan ke rumah sakit dan klinik-klinik kesehatan. Strategi distribusi yang digunakan adalah distribusi eksklusif dengan jumlah perantara yang sangat terbatas untuk menjaga keekslusifan barang tersebut.

PRICE STRATEGY
Price Strategy yang digunakan Philips adalah skimming price karena harga yang ditawarkan tergolong premium price jika dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Namun, Philips juga menawarkan kualitas dan benefit yang sebanding dengan harga yang ditawarkan sehinga konsumen masih tetap tertarik dan berani membayar. 

PROMOTION STRATEGY
Strategi promosi Philips dilakukan dengan mengkombinasikan unsur-unsur dari promotion mix yaitu personal selling, advertising, sales promotion, publicity and public relation. Misalnya, dengan membuat slogan sense and simplicity, mengadakan exibhition, membuat brosur, membuat iklan di TV dan media lainnya sehingga produknya dapat dengan mudah diingat dan dikenali oleh konsumen. Dalam setiap promosinya Philips selalu menonjolkan sisi kualitas dan aplikasi teknologi modern dalam setiap produknya.

Dua kalimat inspiratif dari Gérard Kleisterlee :
1.     Enjoy what u do.
Jika kita bisa menikmati apa yang kita lakukan maka semuanya akan terasa mudah dan menyenangkan, tidak ada beban dalam melaksanakan pekerjaan meskipunitu berat.
2.     Dalam menghadapi kesulitan kita harus tetap berkepala dingin, tidak panik, dan fokus.
Hal ini sangat penting agar kita dapat menyelesaikan semua persoalan dengan jalan terbaik.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar